Kegiatan pendidikan militer Indonesia beserta tingkatan – sebelum menjadi tentara diharuskan untuk menempuh pendidikan militer terlebih dahulu. Siswa yang menempuh pendidikan militer di namakan Taruna. Di Indonesia sendiri, ada beberapa macam tingkat pendidikan bagi calon Tentara Nasional Indonesia (TNI). Bahkan, pendidikan atau tingkat ini akan mempengaruhi jabatan kemiliteran setelah lulus.
Pendidikan Militer penting, di karenakan memiliki tugas pokok untuk menegakkan kedaulatan negara dan mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Oleh karena itu, pendidikan militer memainkan krusial dalam keamanan nasional.
Melalui pendidikan militer ini, angkatan bersenjata belajar tentang strategi, taktik, dan manajemen operasional yang efektif. Memungkinkan untuk merespons situasi krisis dengan cepat dan efisien. Dengan membentuk profesional militer yang terlatih dan kompeten. Pendidikan militer berkontribusi pada stabilitas dan perlindungan negara dari ancaman internal maupun eksternal.
Sistem Pangkat
Sebelum membahas tingkat pendidikan TNI, sistem pangkat dalam TNI di bagi menjadi 3 kelompok. Yaitu, Perwira, bintara, dan tamtama. Pangkat ini memiliki tanggung jawab yang berbeda, dan memiliki penamaan pangkat dari tiga matra TNI. Angkatan Laut (AL), angkatan udara (AU), dan angkatan darat (AD).
Baca Juga : Pentingnya Pendidikan Jasmani Olahraga Bagi Kesehatan
Tingkat Pendidikan dalam TNI
1. Sekolah Calon Tamtama (Secata)
Dalam menempuh pendidikan militer di Indonesia, seluruh calon militer akan melalui proses panjang untuk memperoleh tingkatan pangkat TNI. Proses ini di sebut pendidikan pertama (Dikma) yang akan terbagi menjadi tiga angkatan, yaitu Dikma tamtama, Di kma Bintara dan Perwira.
Dikma tamtama adalah pendidikan dasar yang di selenggarakan oleh TNI untuk membentu calon tamtama. Program bertujuan untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap. Paling lama 5 hingga 7 bulan. Selanjutnya Di kma Bintara (Saceba), Program ini bertujuan untuk membentuk calon bintara untuk memiliki pengetahuan, kerampilan dan sikap selama 10 hingga 12 bulan.
Ketika di kma bintara lulus, nantinya akan mendapatkan pangkat Sersan Dua. Terakhir ada Dikma Perwira (Sacepa/SEPA), pendidikan perwira di selenggarakan untuk calon perwira di TNI. Pendidikan ini bertujuan untuk membentu perwira yang siap memimpin dan mengelola unit-unit dalam struktur militer.
Programnya berupa latihan fisik, disiplin, keterampilan militer dasar, serta pengetahuan umum yang relevan dengan militer. Setelah menyelesaikan pendidikan ini tamtama akan di tempatkan di berbagai kesatuan TNI sesuai dengan kebutuhan TNI dan biasanya berlangsung paling lama 6 bulan-1 tahun tergantung dalam penempatan militer AU, AD, atau AL.
2. Pendidikan Militer Lanjutan
Setelah calon militer menempuh dan lolos dalam rangkaian tahapan pendidikan dasar yang telah di sebutkan. Akan melanjutkan ke pendidikan militer lanjutan yang akan terbagi menjadi 3 yaitu pendidikan Lanjutan Tamtama, Lanjutan Bintara, Lanjutan Perwira.
Pendidikan Lanjutan Tamtama
Pendidikan Lanjutan Tamtama terbagi menjadi dua, yakni Susba (Kursus Bintara) dan Susjemen Bintara (Kursus Manajemen Bintara).
- Susba adalah program pendidikan yang di tujukan untuk anggota tamtama atau prajurit yang ingin naik pangkat menjadi Bintara.
- Susjemen adalah program pendidikan yang di rancang khusus untuk Bintara yang sudah lebih senior, dengan fokus manajemen dan kepemimpinan tingkat lanjut
Lanjutan Perwira
- Diklapa II , berupa pendidikan lanjutan yang akan naik ke perwira menengah
- Sesko atau Sekolah Staf dan Komando merupakan pendidikan Perwira Menengah yang mempersiapkan mereka untuk peran komando dan staf di tingkat menengah dan atas yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan.
- Sesko Tni atau Sekolah Staf dan Komando TNI adalah pendidikan tingkat atas yang di tujukan untuk perwira menengah dalam Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
3. Akademi Militer
Akademi TNI di bagi 3, yakni Akademi Militer/Akmil (TNI AD), Akademi Angkatan Udara/AAU(TNI AU) dan Akademi Angkatan Laut/AAL (TNI AL). Berbeda dengan tingkatan sebelumnya, taruna di akademi militer membutuhkan waktu 4 tahun, begitu lulus taruna akan mendapatkan pangkat Letnan Dua. Di mana pangkat ini cukup tinggi untuk dapat memimpin satu peleton pasukan (dari 30-50 orang).